KAJIAN TEORI
1.Pengertian Cushing Sindrom
adalah
adalah
kumpulan gejala penyakit yang menyebabkan gangguan hormonal yang disebabkan
kortisol plasma berlebihan dalam tubuh (hiperkortisolisme),baik oleh pemberian
glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik (iatrogen ) atau oleh
sekresi kortisol yang berlebihan akibat
gangguan aksis hipotalamus - hipofisis
adrenal ( Spontan ).
Nama sindrom cushing
diambil dari Harvey cushing, seorang ahli bedahyang pertama kali
mengidentifikasikan penyakit ini pada tahun 1912.penyakit ini ditandai truncal
obesity,hipertensi, mudah lelah, amenorea, hirsutisme, striae abdomen berwarna
ungu dll.
Sindrom cushing
relative langka dan paling sering terjadi pada usia 20 hingga 50 tahun.orang
yang menderita obesitas dan DM- tipe 2,disertai dengan hipertensi dan gula
darah yang tidak terkontrol,akan meningkatkan resiko terserang penyakit ini.
1.DEPENDEN ACTH (dijelaskan oleh Harvey Cushing –
1932)
Disebabkan oleh:
Hiperfungsi
adrenal mungkin disebabkan oleh sekresi ACTH kelenjar hipofisis yang abnormal
dan berlebihan .Ini bisa di sebabkan oleh berkurangnya kadar kortisol dalam
darahACTH juga dapat disekresi berlebihan
pada pasien-pasien dengan neoplasma dengan kapasitas untuk
menyintesis dan melepaskan peptide mirip
ACTH baik secara kimia maupu secara fisiologik.ACTH berlebihan yang dikeluarkan
dalam keadaan ini menyebabkan rangsangan yang berlebihan terhadap sekresi
kortisol oleh korteks adrenal.dan disebabkan oleh penekanan pelepasan ACTH
hipofisis. Indpenden ACTH
Hiperplasia
korteks




(adrenal
autonom) karsinoma
Ada 4 jenis sindrom
cushing :
1. Penyakit cushing
Ditemukan
pada kira-kira 80% pasien,kerusakan mugkin terletak di hipotalamus(belum
jelas)yang jelas hipotalamus anterior terlibat dan mengeluarkan ACTH
berlebihan.
2.Tumor adrenal
Dijumpai
kira-kira pada 15% pasien.
3.ACTH ectopic
Pada
kebanyakan pasien tidak menunjukkan gambaran sindrom cushing yang khas ,gejala
klinis dapat di tandai dengan penyakit
yang cepat menjadi berat,penurunan berat badan,edema dan pigmentasi
4.Alkoholisme
Ciri -Ciri Cushing Sindrom
1. Muka
menjadi bulat berwarna kemerah- merahan ( moon face)
2. Berpunuk
3. Badan
gemuk dengan anggota gerak tetap kurus.
4. Kelemahan
umum
5. Gangguan
siklus haid pada wanita
6. Lemah
syahwat pada pria
7. Kelainan
tulang
8. Jerawat
9. Tekanan
darah tinggi
10. Hirsutisme
11. Daya
tahan terhadap infeksi berkurang
12. Mudah
memar
13. Gangguan
mental
2. Epidemiologi
Sindrom Cushing ( disebabkan
oleh pengobatan dengan kortikosteroid) adalah bentuk paling umum dari sindrom
cushing.insiden tumor hipofisis mungkin relative tinggi, sebanyak satu dari
lima orang,tetapi hanya sebagian kecil menit yang aktif dan memproduksi hormone
yang berlebihan.Orang dewasa dengan penyakit ini juga mungkin memiliki gejala
berat badan yang ekstrim,pertumbuhan rambut berlebihan pada wanita, tekanan
darah tinggi, dan masalah kulit.Selain itu, mereka dapat menunjukkan :
·
Kelemahan otot dan tulang
·
Osteoporosis
·
Diabetes Melitus
·
Hipertensi
·
Kemurungan,Lekas merah , atau depresi
·
Gangguan tidur
·
Menstruasi Gangguan seperti amenore pada wanita dan
kesuburan menurun pada pria
·
Kepala botak
·
Hiperkolesterolemia
3. Etiologi
Sindrom Cushing
adalah sindrom yang disebabkan berbagai hal[1] seperti obesitas, impaired glucose tolerance, hipertensi, diabetes mellitus dan disfungsi gonadal
yang berakibat pada berlebihnya rasio serum hormon
kortisol. Nama penyakit ini diambil dari Harvey Cushing, seorang ahli bedah
yang pertama kali mengidentifikasikan penyakit ini pada tahun 1912.
Sindrom
cushing disebabkan oleh pemberian glukortikoid jangka panjang dalam dosis
farmakologik atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan aksis
hipotalamus-hipofisis-adrenal (spontan). Sindrom cushing terjadi ketika
jaringan tubuh yang terkena tingkat tinggi kortisol terlalu lama. Banyak orang
mengembangkan sindrom cushing karena mereka mengambil hormon
glukokortikoid-steroid yang secara kimiawi mirip dengan kortisol yang
diproduksi secara alami seperti prednisone untuk asma, rheumatoid arthritis,
lupus, dan penyakit inflamasi lainnya. Bahan tersebut juga digunakan untuk
menekan sistem kekebalan tubuh setelah transplantasi untuk menjaga tubuh dari
menolak organ baru atau jaringan. Orang lain mengembangkan sindrom cushing
karena tubuh mereka memproduksi terlalu banyak hormon kortisol.
Penyebab
paling umum dari sindrom Cushing adalah pemberian glukokortikoid eksogen
ditentukan oleh seorang praktisi kesehatan untuk mengobati penyakit lain
(disebut sindrom cushing iatrogenik’s). Hal ini dapat menjadi efek pengobatan
steroid dari berbagai gangguan seperti asma dan rheumatoid arthritis, atau
dalam imunosupresi setelah transplantasi organ. Penambahan ACTH sintetik juga
mungkin, tapi ACTH kurang sering diresepkan karena biaya dan kegunaan yang
lebih rendah. Meskipun jarang, Sindrom Cushing juga dapat disebabkan penggunaan
medroksiprogesteron. Selain itu, beberapa kekacauan sistem tubuh sendiri akan
merespon untuk mensekresi kortisol. Biasanya, ACTH dilepaskan dari kelenjar
pituitari bila diperlukan untuk merangsang pelepasan kortisol dari kelenjar
adrenal. Dalam pituitari Cushing, seorang adenoma jinak mengeluarkan ACTH
hipofisis. Ini juga dikenal sebagai penyakit Cushing dan bertanggung jawab atas
70% dari sindrom Cushing endogen’s. Sindrom Cushing juga disebabkan oleh tumor
hipofisis atau tumor yang melepaskan ACTH (Niemen, 2005).
Pada
tumor korteks adrenal dapat terjadi tanpa bergantung pada kontrol ACTH yang
dengan kemampuannya untuk menyekresi kortisol secara autonomi dalam korteks
adrenal. Tumor korteks adrenal yang akhirnya menjadi sindrom cushing yang jinak
(adenoma) atau yang ganas (karsinoma). Adenoma korteks adrenal dapat
menyebabkan sindrom cushing berat, namun biasanya berkembang secara lamba dan
gejala dapat timbul bertahun-tahun sebelum diagnosis ditegakkan. Sebaliknya,
karsinoma adreokortikal berkembang secara cepat dan dapat menyebabkan
metastasis serta kematian (Niemen, 2005).
kadangkala tumor yang
tidak bersifat kanker(adenoma) terjadi pada kelenjar adrenalin,yang menyebabkan
kelenjar adrenalin menghasilkan kortikosteroid secara berlebihan.adrenal
adenomas sangat umum.setengah orang mengalaminya pada usia 70.hanaya bagian
kecil pada adenomas menghasilkan hormone berlebihan,meskipun begitutumor yang
tidak bersifat kanker pada kelenjar adrenalin sangat langka.
sindrom cushim bisa terjadi juga pada orang yang harus menggunakan kortikosteroid dosis tinggi karena keadaan medis serius.mereka yang harus menggunakan dosis tinggi memiliki gejala yang sama dengan mereka yang menghasilkan terlalu banyak hormon tersebut.gejala-gejalanya bisa kadangkala terjadi bahkan jika kortikosteroid dihirup,seperti untuk asma,atau di gunakan khususnya untuk sebuah kondisi kulit.
sindrom cushim bisa terjadi juga pada orang yang harus menggunakan kortikosteroid dosis tinggi karena keadaan medis serius.mereka yang harus menggunakan dosis tinggi memiliki gejala yang sama dengan mereka yang menghasilkan terlalu banyak hormon tersebut.gejala-gejalanya bisa kadangkala terjadi bahkan jika kortikosteroid dihirup,seperti untuk asma,atau di gunakan khususnya untuk sebuah kondisi kulit.
Penyebab paling sering
dari sindrom cushing adalah iatrogenic dengan pemberian steroid untuk alasan
yang bervariasi. Meskipun corak klinis membawa kemiripan terhadap mereka dengan
tumor adrenal, pasien ini biasanya dibedakan dalam riwayat dasar dan studi laboratorium.
Sindrom
Cushing dapat dibagi menjadi dua jenis : (1) dependen ACTH dan (2) independen
ACTH. Diantara jenis dependen ACTH, hiperfungsi korteks adrenal mungkin
disebabkan oleh sekresi ACTH kelenjar hipofisis yang abnormal dan berlebihan.
Karena tipe ini mula-mula dijelaskan oleh Harvey Cushing pada tahun 1932, maka
keadaan ini disebut dengan penyakit Cushing. Pada 80% pasien ini ditemukan
adenoma hipofisis yang mensekresi ACTH. Pada 20% sisanya terdapat bukti-bukti
histology hyperplasia hipofisis kortikotrop. Masih tidak jelas apakah
hyperplasia timbul akibat gangguan pelepasan CRH oleh neurohipotalamus. Pada
kasus lain didapatkan kelebihan sekresi ACTH, hilangnya irama sirkadian normal
ACTH, dan berkurangnya sensitivitas system kontrol umpan balik ke tingkat
kortisol dalam darah. ACTH juga dapat disekresi berlebihan pada pasien-pasien
dengan neoplasma yang memiliki kapasitas untuk menyintesis dan melepaskan
peptide mirip ACTH baik secara kimia maupun fisiologik. ACTH yang berlebihan
dihasilkan dalam keadaan ini menyebabkan rangsangan yang berlebihan terhadap
sekresi kortisol oleh korteks adrenal, dan disebabkan oleh penekanan pelepasan
ACTH hipofisis. Jadi, kadar ACTH yang tinggi pada penderita ini berasal dari
neoplasma, bukan dari kelenjar hipofisisnya. Sejumlah besar neoplasma dapat
menyebabkan sekresi ektopik ACTH. Neoplasma-neoplasma ini biasanya berkembang
dari jaringan-jaringan yang berasal dari lapisan neuroektadermal selama
perkembangan embrional. Karsinoma sel oat paru, karsinoid bronchus, timoma, dan
tumor sel-sel pulau dipankreas, merupakan contoh-contoh yang paling sering
ditemukan. Beberapa tumor ini mampu menyekresi CRH ektopik. Pada keadaan ini,
CRH ektopik merangsang sekresi ACTH hipofisis, yang menyebabkan terjadinya
sekresi kortisol secara berlebihan oleh korteks adrenal. Jenis sindrom cushing
yang disebabkan oleh sekresi ACTH yang berlebihan- hipofisis atau ektopik-
seringkali disertai hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi ini disebabkan oleh
sekresi peptide yang berhubungan dengan ACTH dan kerusakan-kerusakan
bagian-bagian ACTH yang memiliki aktivitas melanotropik. Pigmentasi terdapat
pada kulit dan selaput lebdir.
4. Patofisiologi
Penyebab cushing sindrom adalah peninggian
kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap.akibat-akibat metabolik dari
kelebihan glikokorikoid, Korteks adrenal mensintesis dan mensekresi ada empat
jenis hormon:
Glukokortikoid
adalah golongan hormon steroid yang memberikan pengaruh
terhadapmetabolismenutrisi.
a. Glukokortikoid.
Glukokortikoid fisiologis yang disekresi oleh adrenal manusia adalah kortisol
b. Mineralokortikoid.
Mineralokortikoid yang fisiologis yang diproduksi adalah aldosteron,
Kelebihan
glukokortikoid dapat menyebabkan keadan-keadaan seperti :
1. Metabolisme protein
dan karbohidrat.
Glukokortikoid
mempunyai efek katabolik dan antianabolik pada protein, menyebabkan menurunnya
kemampuan sel-sel pembentuk protein untuk mensistesis protein, sebagai
akibatnya terjadi kehilangan protein pada jaringan seperti kulit, otot,
pembuluh darah, dan tulang.
Secara
klinis dapat ditemukan: Kulit mengalami atropi dan mudah rusak, luka- luka
sembuh dengan lambat. Ruptura serabut-serabut elastis pada kulit menyebabkan
tanda regang pada kulit berwarna ungu (striae),Otot-otot mengalami atropi dan
menjadi lemah,Penipisan dinding pembuluh darah dan melemahnya jaringan
penyokong vaskule menyebabkan mudah timbul luka memar.
Matriks protein tulang
menjadi rapuh dan menyebabkan osteoporosis, sehingga dapat dengan mudah terjadi
fraktur patologis. Metabolisme karbohidrat dipengaruhi dengan merangsang
glukoneogenesis dan menganggu kerja insulin pada sel-sel perifer, sebagai
akibatnya penderita dapat mengalami hiperglikemia. Pada seseorang yang
mempunyai kapasitas produksi insulin yang normal, maka efek dari glukokortikoid
akan dilawan dengan meningkatkan sekresi insulin untuk meningkatkan toleransi
glukosa. Sebaliknya penderita dengan kemampuan sekresi insulin yang menurun
tidak mampu untuk mengkompensasi keadaan tersebut, dan menimbulkan manifestasi
klinik DM.
2. Distribusi jaringan
adiposa.
Distribusi
jaringan adiposa terakumulasi didaerah sentral tubuh Obesitas Wajah bulan (moon
face). Memadatnya fossa supraklavikulare dan tonjolan servikodorsal (punguk
bison), Obesitas trunkus dengan ekstremitas atas dan bawah yang kurus akibat
atropi otot memberikan penampilan klasik perupa penampilan Chusingoid.
3. Elektrolit
Efek
minimal pada elektrolit serum. Kalau diberikan dalam kadar yang terlalu besar
dapat menyebabkan retensi natrium dan pembuangan kalium. Menyebabkan edema,
hipokalemia dan alkalosis metabolic.
4. Sistem kekebalan
Ada
dua respon utama sistem kekebalan; yang pertama adalah pembentukan antibody
humoral oleh sel-sel plasma dan limfosit B akibat ransangan antigen yang
lainnya tergantung pada reaksi-reaksi yang diperantarai oleh limfosit T yang
tersensitasi.
Glukokortikoid
mengganggu pembentukan antibody humoral dan menghabat pusat-pusat germinal
limpa dan jaringan limpoid pada respon primer terhadap anti gen.
5. Sekresi lambung
Sekeresi
asam lambung dapat ditingkatkan sekresi asam hidroklorida dan pepsin dapat
meningkat. Faktor-faktor protekitif mukosa dirubah oleh steroid dan
faktor-faktor ini dapat mempermudah terjadinya tukak.
6. Fungsi otak
Perubahan
psikologik terjadi karena kelebihan kortikosteroid, hal ini ditandai dengan
oleh ketidak stabilan emosional, euforia, insomnia, dan episode depresi
singkat.
7. Eritropoesis
Involusi
jaringan limfosit, rangsangan pelepasan neutrofil dan peningkatan
eritropoiesis. Namun secara klinis efek farmakologis yang bermanfaat dari
glukokortikoid adalah kemampuannya untuk menekan reaksi peradangan. Dalam hal
ini glukokortikoid dapat menghambat hiperemia, ekstra vasasi sel, migrasi sel,
dan permeabilitas kapiler, menghambat pelapasan kiniin yang bersifat pasoaktif
dan menekan fagositosis. Efeknya pada sel menghambat sintesis histamin dan
menekan reaksi anafilaktik akut yang berlandaskan hipersensitivitas yang
dperantarai anti bodi.
5.
Manifestasi klinis
·
Pasien dengan sindrom cushing dapat
mengeluhkan berat badan bertambah, terutama di wajah, supraclavicula, punggung
atas, dan dada.
·
Pasien sering melihat perubahan di kulit mereka, termasuk stretch mark ungu, mudah memar, dan
tanda-tanda lain dari kulit yang menipis.
·
Karena kelemahan otot proksimal yang
progresif, pasien mungkin mengalami kesulitan naik tangga, keluar dari kursi
yang rendah, dan mengangkat tangan mereka.
·
Haid tidak teratur, amenore,
infertilitas, dan penurunan libido dapat terjadi pada wanita karena inhibisi
sekresi berdenyut dari luteinizing hormon (LH ) dan follicle-simulati hormone
yang kemungkinan di sebabkan gangguan luteinizing hormone –releasing hormone
(LHRH).
·
Pada pria, penghambatan LHRH dan FSH/LH
fungsi dapat menyebabkan penurunan libido dan impotensi
·
Masalah-masalah psikologis seperti
depresi, disfungsi kognitif, dan emosional.
·
Memburuknya hipertensi dan diabetes
militus, kesulitan dengan penyembuhan luka, peningkatan infeksi osteopenia, dan
osteoporosis sehinggan dapat terjadi fraktur.
·
Pasien dengan tumor pituitari yang
menghasilkan ACTH (penyakit cushing) dapat mengeluh sakit kepala, poliuria,
nokturia, masalah penglihatan, atau galaktorea.
·
Gejala kelebihan glukokortikoid dalam
hubungannya dengan virilisasi pada wanita atau feminisasi pada pria menunjukan
sebuah karsinoma adrenal sebagai penyebab sindrom cushing.
PADA
PEMERIKSAAN FISIK AKAN DI DAPATKAN
Ø Obesitas
Ø Pasien
mengalami peningkatan jaringan adiposa di wajah atau (moon face ), punggung
atas di pangka leher (buffalo hump).
Ø Obesitas
sentral dengan jaringan adiposa meningkat
Ø Kulit
·
Facial plethora terutama di pipi
·
Violaceous (striae ungu) umumnya di
abdomen, punggung bawah, pantat, paha atas, lengan atas, dan payudara.
·
Atrosfi cutanoeus
·
Acanthosis nigricans, yang berhubungan
dengan resistensi insulin. Umumnya di temukan di axial, siku, leher, dan di
bawah payudara.
·
Jantung dan renal
Ø Hipertensi
dan edema dapat terjadi karena ativasi kortisor dari reseptar mineralokortikoid
menuju natrium dan retensi air
·
Gastroenterologi
Ø Ulkuspeptikum
dapat terjadi dengan atau tanpa gejala. Khususnya pada resiko pasien yang di
beri dosis tinggi glukokortikoid.
·
Endrokrin
Ø Dapat
terjadi ketika tumor hipofisis anterior menghambat tangkai hipofisis yang
mengarah tingkat proklatin tinggi.
Rendahnya kadar testosteron pada
pria dapat mengakibatkan penurunan volume testisdari penghambatan LHRH dan LH /
FSH fungsi
·
Rangka / otot
Dapat terjadi kelemehan otot
proksimal
Terjadi osteoporosis dapat
menyebabkan patah tulang, kyphosis, kehilangan tinggi.
6.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik pada penderita cushing
sindrom
Anamnesis
1.
Identitas
·
Nama (+ nama keluarga)
·
Umur/usia
Ø
Neonates/bayi
belita/prasekolah
Ø
Sekolah
Ø
Akil
balik
·
Jenis
kelamin
·
Nama
orang tua
·
Alamat
·
Umur/pendidikan/pekerjaan
ortu
·
Agama
dan suku bangsa
2.
Riwayat penyakit
·
Keluhan
utama
Ø
Keluhan/gejala
yang menyebebkan pasien di bawa berobat
Ø
Tidak
harus sejalan dengan diagnosis utama
3.
Riwayat perjalanan penyakit
·
Cerita kronologis, rinci, jelas tentang
keadaan pasien sebelum ada keluhan sampai dibawa berobat
·
Pengobatan sebelumnya dan hasilnya
(macam obat dll)
·
Tindakan sebelumnya (suntikan,
penyinaran)
·
Reaksi alergi
·
Perkembangan penyakit – gejala sisa/
cacat
·
Riwayat penyakit pada anggota keluarga,
tetangga
·
Riwayat penyakit lain yg pernah diderita
sebelumnya
4.
Hal-hal
yang perlu tentang keluhan/gejala
·
Lama keluhan
·
Mendadak, terus-menerus, perlahan-lahan,
hilang timbul, sesaat
·
Keluhan lokal: lokasi, menetap,
pindah-pindah, menyebar
·
Bertambah berat/ berkurang
·
Yang mendahului keluhan
·
Pertama kali dirasakan/ pernah
sebelumnya
·
Keluhan yang sama adalah pada anggota
keluarga, orang serumah, sekelilingnya
Upaya yang dilakukan dan hasilnya
5. Riwayat
kehamilan
·
Kesehatan ibu saat kehamilan
·
Pernah sakit panas (rubella dsb)
·
Makan obat-obatan
6. Riwayat
kelahiran
Tanggal lahir
·
Tempat lahir
·
Ditolong oleh siapa
·
Cara kelahiran
·
Kehamilan ganda
·
Keadaan stlh lahir, pasca lahir,
hari-hari 1 kehidupan
·
Masa kehamilan
·
Berat badan dan panjang badan lahir
(apakah sesuai dengan masa kehamilan, kurang atau besar).
7. Riwayat
pertumbuhan
Syndrome
cushing bisa timbul dengan hirsutisme,berat badan bertambah,perubahan bentuk
badan atau wajah,mudah melar,atau ditemukan secara tidak sengaja terhadap umur
8. Riwayat
perkembangan
·
Patokan perkembangan (milestones)
·
Pada bidang: motor kasar, motor halus,
sosial-personal, bahasa pada balita
Prestasi
belajar pada anak usia sekolah
·
Masa pubertas
9. Riwayat
imunisasi
10. Riwayat
makanan
11. Riwayat
penyakit yang pernah di derita
12. Riwayat
keluarga
Pemeriksaan fisik
Apakah pasien memiliki:
·
Kulit tipis
·
Banyak ekimosis
·
Wajah “bulan”(moon face)
·
Obesitas
·
Hipertensi
·
Glikosuria
1.
Inspeksi : Pernapasan
cuping hidung kadang terlihat, pergerakan dada simetris.
Palpasi : Vocal premitus teraba rate, tidak terdapat
nyeri tekan
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi :
Terdengar bunyi nafas normal, tidak terdengar bunyi nafas
tambahan
1.
Perkusi pekak , S1 S2 Terdengar tunggal
, hipertensi, TDmeningkat
2.
Composmentis, kelabilan alam perasaan
depresi sampai mania7
3.
Poliuri, kadang terbentuk batu ginjal,
retensi natrium.
4.
Terdapat peningkatan berat badan, nyeri
pada daerah lambung,terdapat striae di
daerah abdomen, mukosa bibir
kering, suararedup.
5.
(Muskuloskeletal Dan Integument)
Kulit
tipis, peningkatan pigmentasi, mudah memar, atropi otot,ekimosis, penyembuhan
luka lambat
kelemahan otot,osteoporosis, moon face, punguk bison, obesitas tunkus.
7
Pemeriksaan cushing sindrom
1.
Pada pemeriksaan laboratorium sederhana,
didapati limfositofeni, jumlah netrofil antara 10.000 – 25.000/mm3. eosinofil
50/ mm3 hiperglekemi (Dm pada 10 % kasus) dan hipokalemia.
2.
Pemeriksaan laboratorik diagnostik.
Pemeriksaan kadar kortisol dan “overnight dexamethasone suppression test” yaitu
memberikan 1 mg dexametason pada jam 11 malam, esok harinya diperiksa lagi
kadar kortisol plasma. Pada keadaan normal kadar ini menurun. Pemerikaan 17
hidroksi kortikosteroid dalam urin 24 jam (hasil metabolisme kortisol), 17
ketosteroid dalam urin 24 jam.
3.
Tes-tes khusus untuk membedakan
hiperplasi-adenoma atau karsinoma :
a.
Urinary deksametasone suppression test.
Ukur kadar 17 hidroxikostikosteroid dalam urin 24 jam, kemudian diberikan dexametasone
4 X 0,5 mg selama 2 hari, periksa lagi kadar 17 hidroxi kortikosteroid bila
tidak ada atau hanya sedikit menurun, mungkin ada kelainan. Berikan
dexametasone 4 x 2 mg selama 2 hari, bila kadar 17 hidroxi kortikosteroid
menurun berarti ada supresi-kelainan adrenal itu berupa hiperplasi, bila tidak
ada supresi kemungkinan adenoma atau karsinoma.
b.
Short oral metyrapone test. Metirapone
menghambat pembentukan kortisol sampai pada 17 hidroxikortikosteroid. Pada
hiperplasi, kadar 17 hidroxi kortikosteroid akan naik sampai 2 kali, pada
adenoma dan karsinoma tidak terjadi kenaikan kadar 17 hidroxikortikosteroid
dalam urine.
c.
Pengukuran kadar ACTH plasma.
d.
Test stimulasi ACTH, pada adenoma
didapati kenaikan kadar sampai 2 – 3 kali, pada kasinoma tidak ada kenaikan
(Mansjoer, 2007).
8
Penatalaksanaan cushing sindrom
Pengobatan sindrom cushing tergantung
ACTH tidak seragam, bergantung apakah sumber ACTH adalah hipofisis / ektopik.
a. Jika
dijumpai tumor hipofisis. Sebaiknya diusahakan reseksi tumor tranfenoida.
b.
Jika terdapat bukti hiperfungsi
hipofisis namun tumor tidak dapat ditemukan maka sebagai
gantinya dapat dilakukan radiasi kobait pada kelenjar hipofisis.
c.
Kelebihan kortisol juga dapat
ditanggulangi dengan adrenolektomi total dan diikuti pemberian kortisol dosis
fisiologik.
d.
Bila kelebihan kortisol disebabkan oleh
neoplasma disusul kemoterapi pada penderita dengan karsinoma/ terapi
pembedahan.
e.
Digunakan obat dengan jenis metyropone,
amino gluthemide yang bisa mensekresikan kortisol (Silvia A. Price ; Patofisiologi
Edisi 4 hal 1093).
Sesuai pada penyebabnya,
Penyakit Cusing dapat dilakukan iradiasi dari hipofise, kombinasi iradiasi
dengan unilateral adrenalektomi. Pada adenoma basofil yang menimbulkan gejala
peningkatan tekanan intra kranial dan tidak berhasil dengan radiotherafi,
dilakukan ekstirpasi. Pada kasus berat dimana iradiasi hipofise tidak memberi
hasil, dilakukan adrenalektomi bilateral, kemudian substitusi dengan
hidrokortison, kortison atau fludrokortison. Bila disebabkan oleh adenoma atau
karsinoma adrenal, dilakukan operasi kemudian terapi substitusi.
Ada 3 jenis obat yang
sekarang tersedia yang digunakan untuk menekan sekresi kortisol karsinoma.
Terdiri dari metyrapone, amino gluthemide dan o, p-DDD. Bisa digunakan untuk
mengendalikan syndrome Chusing (dan untuk mengurangi resiko operasi) sebelum
pengobatan radikal atau sebagai alternative jika tindakan bedah merupakan
kontraindikasi.
Jika sindrom Cushing
merupakan akibat dari pemberian kortikosteroid eksternal (eksogen), pemberian obat
tersebut harus diupayakan untuk di kurangi atau dihentikan secara bertahap
hingga tercapai dosis minimal yang adekuat untuk mengobati proses penyakit yang
ada di baliknya. Biasanya terapi yang dilakukan setiap dua hari sekali aan
menurunkan gejala sindrom Cushing dan memungkinkan pemulihan daya responsive
kelenjar adrenal terhadap ACTH.
·
Terapi obat: metirapon (menghambat
sisntesis kortisol) atau ketokonazol (menghambat sitokrom P450) menurunkan
kadar kortisol untuk jangka pendek sebelum pembedahan atau jangka panjang
apabila pembedahan tidak mungkin dilakukan.
·
Adenoma hipofisis: adenomektomi
trans-sfenoidalis menyebabkan relaps pada > 70% kasus radioterapi dapat
digunakan untuk kasus relaps yang tidak dapat disembuhkan. Adrenalektomi
bilateral menyebabkan pembesaran tumor hipofisis dengan cepat dan
hiperpigmentasi sebagai akibat sekresi ACTH yang berlebihan (sindrom Nelson),
kecuali apabila diberikan juga radioterapi pada hipofisis.
·
Adenoma adrenal: dapat disembuhakan
dengan adrenalektomi.
·
Karsinoma adrenal: tidak dapat
disembuhkan dengan pembedahan. Terapi obat dengan miotan, sebuah obat
adrenolitik, dapat membantu.
·
Sekresi ektopik: pengankatan tumor dengan
embedahan bila memungkinkan,jika tidak, berikan terapi medis atau lakukan
adrenalektomi.
·
Pengobatan syndrome chusing tergantung
ACTH tidak seragam,bergantung apakah sumber ACTH adalah hipofisis /Ektopik
Penatalaksanaan Medis
Pengobatan biasanya di arahkan pada kelenjar hipofisis
karena mayoritas kasus disebabkan oleh tumor hipofisis ketimbang oleh tumor
korteks adrenal.
a. Pengankatan
melalui pembedahan merupakan pengobatan pilihan yang sering dilakukan.
b. Implantasi
jarum yang mengandung isotop radioaktif kedalam kelenjar hipofisis.
c. Adrenalektomi
pada pasien dengan hipertrofi adrenal primer.
d. Pascaoperatif,
terapi penggantian hidrokortison temporer mungkin diberikan sampaat elenjar
adrenal mulai berespon secara normal (mungkin membutuhkan waktu beberapa
bulan).
e. Jika
dilakukan adrenalektomi bilateral, maka dibutuhkan terapi penggantian hormon
korteks adrenal seumur hidup.
f. Jika
Sindrom Cushing di sebabkan oleh
kortikosteroid eksogen, maka lakukan penurunan obat sampai kadar minum untuk
mengobati penyakit yang mendasari.
9. Prognosis
Sindrom cushing yang tidak di obati akan fatal dalam beberapa tahun oleh
karena gangguan kardiovaskular dan sepsis. Setelah pengobatan redikal kelihatan
membaik, tergantung kepada apakah gangguan kerusakan kardiovaskularireversibel.
Pengobatan substitusi permanen memberikan resiko pada waktu pasien
mengalami stress dan di perlukan perawatan khusus. Karsinoma adrenal atau yang
lainnya cepat terjadi fatal oleh karena kekeksia dan atau metastatis.
Adenoma adrenal yang berhasil di obati dengan pembedahan mempunyai
prognosis baik dan tidak mungkin kekambuhan terjadi. Prognosis tergantung pada
efek jangka lama dari kelebihan kortisol sebelum pengobatan, terutama
aterosklerosis dan osteoporosis.
Harapan hidup pasien non-ganas penyebab sindrom
Cushing, sekali penyakit seragam fatal, telah meningkat secara dramatis dengan
perawatan bedah dan medis yang efektif. Penyakit cushing syndrome peningkatan
risiko kardiovaskular dan bukti penyakit aterosklerosis bertahan ketika diukur
5 tahun setelah remisi penyakit Cushing, dan karena itu penting untuk agresif
mengobati kondisi terkait seperti hipertensi dan diabetes. Hasil dari penyakit
Cushing pediatrik adalah sangat baik jika dirawat di pusat dengan
pengalaman yang sesuai.
Prognosis penyebab berpotensi ganas
sindrom Cushing lebih bervariasi. Kanker adrenal yang terkait dengan sindrom
Cushing memiliki prognosis yang sangat buruk. Tumor yang memproduksi ACTH
ektopik cenderung memiliki prognosis yang lebih buruk, dibandingkan dengan
tumor dari jaringan yang sama yang tidak menghasilkan ACTH dalam waktu 2 minggu
dari awal kemoterapi
10
komplikasi.
1.
Hirsutisme
2.
Ikhtisar
3.
Obesitas
4.
Osteoporosis
5.
Fibrosa
1)
Hirsutisme
Seorang wanita dengan hirsutisme memiliki rambut
tubuh yang berlebihan yang tumbuh di lokasi yang sama seperti pada laki-laki.
Kebanyakan kasus disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon ringan. Jarang,
hirsutisme disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya. Sekitar 8 persen wanita
di Amerika Serikat telah hirsutisme. Terapi obat efektif mencegah pertumbuhan
rambut tambahan, namun tidak mengurangi rambut yang ada.
Gejala hirsutisme
Gejala
hirsutisme meliputi pertumbuhan rambut yang berlebihan , jerawat
, infertilitas , suara yang dalam, klitoris membesar, periode menstruasi yang
berat, dan periode menstruasi yang tidak teratur.
Apakah yang dimaksud dengan defisiensi sistem kekebalan tubuh?
Seseorang dengan defisiensi sistem kekebalan tubuh memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, yang biasanya melawan infeksi. Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah tidak mampu untuk melawan infeksi tepat. Penyebab umum dari kekurangan sistem kekebalan tubuh termasuk diabetes , AIDS , dan kanker.
Seseorang dengan defisiensi sistem kekebalan tubuh memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, yang biasanya melawan infeksi. Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah tidak mampu untuk melawan infeksi tepat. Penyebab umum dari kekurangan sistem kekebalan tubuh termasuk diabetes , AIDS , dan kanker.
2) obesitas?
Seseorang dengan obesitas
memiliki jumlah abnormal jaringan lemak dalam tubuh. Dalam rangka untuk menjadi
gemuk, berat badan harus 30 persen lebih tinggi dari normal, atau indeks massa
tubuh harus lebih dari 30.
Gejala obesitas
Obesitas umumnya tidak
menimbulkan gejala. Obesitas ekstrim dapat mengakibatkan kelemahan , kelelahan , meningkatkan
sesak napas dengan pengerahan tenaga , dan kaki
bengkak.
3)
osteoporosis
Seseorang dengan osteoporosis telah kehilangan
struktur tulang normal yang membuat tulang kuat. Massa tulang dan kepadatan
tulang menurun, dan tulang-tulang menjadi lemah. Osteoporosis membuat tulang
lebih rentan untuk melanggar. Sebuah patah tulang pergelangan tangan , patah
tulang pinggul , atau fraktur kompresi vertebral adalah lebih umum pada mereka
dengan osteoporosis. Sekitar 35 persen wanita di AS mengalami osteoporosis.
Gejala osteoporosis
Gejala osteoporosis meliputi
kehilangan tinggi, kifosis tulang belakang, nyeri punggung kronis , sakit
pinggul , dan nyeri pergelangan tangan . Gejala patah tulang
meliputi tiba-tiba, nyeri tulang yang parah.
Fibrosa
Seorang anak dengan displasia fibrosa memiliki
pertumbuhan tulang abnormal yang menghasilkan tulang melemah. Para tulang lemah
yang rentan terhadap fraktur. Displasia fibrosa terjadi pada anak yang adalah
antara 3 dan 15 tahun. Displasia fibrosa
biasanya hanya mempengaruhi satu tulang, bukan seluruh kerangka.
Penyebab displasia fibrosa disebabkan oleh mutasi gen yang menghasilkan
pembentukan tulang abnormal.
Apa saja gejala displasia fibrosa?
Gejala displasia fibrosa meliputi nyeri tulang ,
patah tulang, tulang cacat, kulit gelap , dan kesulitan berjalan.
BAB VI
Kesimpulan
Berdasarkan gejala yang ada,tindakan yang harus dilakukan adalah
menegakkan diagnosis, diagnosis sementara penyakit pasien adalah sindrom
cushing.Sindrom cushing bisa diakibatkan oleh adenoma adrenal, karsinoma
adrenal, penyakit cushing, dan ACTH ektopik. pengobatan sementara untuk pasien
sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dan CT scan adalah pengobatan
terhadap hipertensi, obesita, kelemahan, dan osteoporosis.
Pengobatan
sindrom cushing tergantung ACTH tidak seragam, bergantung apakah sumber ACTH
adalah hipofisis / ektopik.
Dan
Penatalaksanaan cushing sindrom
a. Jika
dijumpai tumor hipofisis. Sebaiknya diusahakan reseksi tumor tranfenoida.
b.
Jika terdapat bukti hiperfungsi
hipofisis namun tumor tidak dapat ditemukan maka sebagai
gantinya dapat dilakukan radiasi kobait pada kelenjar hipofisis.
c.
Kelebihan kortisol juga dapat
ditanggulangi dengan adrenolektomi total dan diikuti pemberian kortisol dosis
fisiologik.
d.
Bila kelebihan kortisol disebabkan oleh
neoplasma disusul kemoterapi pada penderita dengan karsinoma/ terapi
pembedahan.
ini sumbernya darimana ya?
ReplyDeletesumbernya mana nih
ReplyDelete