Wednesday, May 22, 2013

Bentuk-bentuk Sediaan Obat

Berikut Bentuk-bentuk sedian obat berdasarkan dari Farmakope Indonesia Edisi IV, bentuk sedian umum tersebut sebagai berikut : 

1.   Aerosol
Sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat system katup yang sesuai di tekan. Sedian ini digunakan untuk pemakaian topical pada kulit dan juga untuk pemakaian lokal pada hidung.

2.   Kapsul
Sediaan padat yang tediri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.

3.   Tablet
Sedian padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.

4.   Krim
Sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.

5.   Emulsi
Sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil.

Saturday, May 18, 2013

FISIOLOGI DARAH



3.1 Definisi darah
          Darah merupakan suatu suspensi partikel dalam suatu larutan koloid cair yang mengandung elektrolit, sebagai transpor masal berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel-sel itu sendiri, transpor semacam ini esensial untuk mempertahankan homeostasis. Memiliki karakteristik yakni: temperature rata-rata 38° C, viskositas lima kali lebih besar dari viskositas air. PH alkali, 7.35 - 7.45 volume : 5,5 L (pria), 5 L (wanita), memiliki berat 8% dari berat badan. Dalam keadaan fisiologik, darah selalu berada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya.

3.2 Fungsi darah

a.  Transportasi dari gas yang terlarut, nutrisi, hormone dan zat sisa metabolic, sebagai alat pengangkut yaitu:
·       Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
·       Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
·       Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan/ alat tubuh.
·       Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.
·       Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang dilakukan oleh plasma darah.
b.   Regulasi dari pH dan komposisi dari cairan intersisial. Sebagai pengatur regulasi yaitu : Mempertahankan PH dan konsentrasi elektrolit pada cairan interstitial melalui pertukaran ion-ion dan molekul pada cairan interstitial. 

c.       Restriksi dari kehilangan cairan pada daerah yang luka.  


d. Pertahanan melawan toxin dan patogen.
  Darah Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibodi untuk mempertahankan tubuh terhadap invasi mikroorganisme dan benda asing (leukosit) dan proses homeostatis (trombosit).

e.   Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
   Menyebarkan panas keseluruh tubuh, darah mengatur suhu tubuh melalui transport panas menuju kulit dan paru-paru.


  
3.3 Komposisi darah
3.3.1 Darah terdiri atas 2 komponen utama :

Friday, May 17, 2013

Diabetes mellitus

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL. Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.

Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap) setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak. Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan. Ada cara lain untuk menurunkan kadar gula darah yaitu dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan energi.

Kondisi ini dapat pula terjadi apabila sel otot, lemak dan liver kurang merespon hormon insulin. Pada orang yang mengidap diabetes, kadar glukosa menumpuk dalam darah dan urin, menyebabkan kencing yang berlebihan, rasa haus dan lapar, dan masalah dengan lemak dan metabolisme protein. Diabetes melitus berbeda dari diabetes insipidus, yang disebabkan karena kekurangan hormon vasopressin yang mengatur jumlah urine yang dikeluarkan.

Diabetes umumnya diderita oleh orang dewasa berusia diatas 45 tahun; terutama pada orang yang memiliki kelebihan berat badan dan tidak memiliki cukup aktivitas, pada individu yang memiliki keluarga yang mengidap diabetes; dan diidap pula oleh orang Afrika, Hispanic dan keturunan orang Amerika. Tingkat tertinggi penderita diabetes terjadi di Amerika. Diabetes lebih banyak ditemukan pada wanita daripada pada pria.
II. PANCREAS

Pancreas merupakan organ yang berperan penting pada kelainan Diabetes Melitus. Pada Diabetes Melitus, insulin yang dihasilkan oleh pancreas tidak cukup untuk mengolah glukosa yang ada dalam darah. Hal ini dapat disebabkan karena kelainan sistem kekebalan tubuh sejak kecil, yang dikenal sebagai Diabetes Tipe 1. Dapat pula terjadi karena ketidakmampuan tubuh dalam menyelaraskan produksi insulin dengan kebutuhan untuk mengolah glukosa dalam darah. Diabetes tipe ini dinamakan Diabetes Tipe 2. Untuk mengenal penyakit ini, ada baiknya kita kenali dulu organ yang bernama Pancreas.


FISIOLOGI METABOLISME



Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya.

Macam Metabolisme
Metabolisme dibedakan 2 macam :
  • Katabolisme : proses penguraian makanan menjadi energi, yang terjadi pada proses respirasi sel.
  • Anabolisme : proses pembentukan (sintesa) zat organik komplek yang berasal dari zat yang lebih sederhana

Contoh Metabolisme
Contoh Katabolisme :
  • Glikogenolisis : proses pemecahan glikogen menjadi glukose
  • Glikolisis : proses pemecahan glukose menjadi asam piruvat

Contoh Anabolisme :
  • Glikogenesis : proses pembentukan glikogen dari glukose
  • Glikoneogenesis : proses pembentukan glukose dari prtein atau lemak

Alur Metabolisme



Thursday, May 16, 2013

Cara Masuk Ke Safe Mode Di Windows 8

Untuk pengguna baru windows 8 mungkin akan kebingungan bagaimana cara masuk ke safe mode, karena di windows 8 anda tidak akan sempat menekan tombol f8 untuk masuk ke safe mode.
Lansung Saja Ikuti langkah-langkah mudah di bawah ini :

1. Arahkan mouse ke bagian Kiri bawah pada layar windows 8 anda, Kemudian klik kanan dan cari “Run” atau tekan Tombol Kombinasi  Windows + R 
2. Masukkan “Msconfig” dan tekan Oke, maka akan tampil sbb:
 
3. Pindah ke Tab “Boot” dan centang pilhan Safe bootTekan Apply, dan Ok 
4. Restart Computer anda maka akan langsung masuk  ke Safe Mode.Catatan : Jika ingin masuk Kembali ke Normal Mode, Hilangkan Centang pada “Safe Boot”.