Monday, December 19, 2011

KEKUATAN HATI MELEBIHI KEKUATAN PIKIRAN

Banyak orang sangat meyakini bahwa kekuatan pikiran positif dapat membawa manusia meraih kesuksesan dalam mencapai tujuannya. Memang, tidak diragukan lagi, kalau kekuatan pikiran positif ini dan membawa manusia pada kesuksesan dalam meraih tujuannya. Mereka yang dapat mengarahkan pikirannya selalu kearah positif, maka diyakini bahwa hasilnya adalah sesuatu kehidupan yang positif juga.


Meskipun demikian, kita sebagai manusia yang memiliki keyakikan keimanan kepada ALLAH, sebaiknya menyadari bahwa bukan hanya mengandalkan kekuatan otak semata, bukan hanya mengandalkan akal dan kekuatan pikiran semata. Karena sesungguhnya ada kekuatan lain yang lebih dahsyat dari kekuatan otak, akal dan pikiran. Kekuatan ini bukan hanya mengantarkan manusia meraih sukses namun juga mampu mengantarkan manusia pada kemuliaan hidup. Yakni kekuatan hati atau kekuatan hati yang positif, kekuatan hati yang jernih. Kekuatan hati ini memiliki kedahsyatan yang melebihi kekuatan pikiran manusia. Karena hati adalah rajanya, hatilah yang mengatur dan memerintahkan otak, pikiran dan panca indra manusia.

Wednesday, December 14, 2011

AUTOPSI


1.1 AUTOPSI DAN TUJUANNYA
1.1.1 Defenisi
Autopsi berasal kata dari Auto = sendiri dan Opsis = melihat. Otopsi adalah pemeriksaan terhadap tubuh mayat, yang meliputi pemeriksaan terhadap bagian luar maupun dalam, dengan tujuan menemukan proses penyakit dan atau adanya cedera, melakukan interpretasi atau penemuan-penemuan tersebut, menerangkan penyebab kematian serta mencari hubungan sebab akibat antara kelainan-kelainan yang ditemukan dengan penyebab kematian (Mansjoer, dkk, 2000)
1.1.2     Sejarah Autopsi
Pada zaman dahulu, sebelum adanya praktek forensik menimbulkan begitu banyak kerancuan dalam penyelesaian suatu peristiwa kejahatan. Sehingga menyebabkan tidak terungkapnya suatu kasus dan memberikan kemudahan bagi pelaku untuk melarikan diri. Buruknya lagi, manusia-manusia yang hidup di zaman kuno seringkali membuat penyelesaian tidak logis dalam suatu peristiwa, misalnya ada suatu kasus pembunuhan, peradilan terhadap orang yang dianggap pelaku diserahkan pada dewa api dengan cara menyuruh orang tersebut berjalan diatas api, kalau kakinya terbakar orang itu dianggap bersalah.
Walaupun begitu pembedahan dan pemisahan organ jenazah telah dilakukan oleh manusia setidaknya 3000 tahun SM oleh bangsa Mesir Kuno dalam praktek mumifikasi. Pembedahan mayat yang digunakan untuk autopsi sendiri bermula pada sekitar awal millenium ketiga SM, walaupun sebenarnya hal ini berlawanan dengan norma masyarakat saat itu yang menganggap pengrusakan terhadap tubuh jenazah akan menghalanginya ke akhirat.

Wednesday, November 30, 2011

Misteri Ka'bah yang Menggegerkan NASA

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:AktxNZOd0wUy5M:http://islamislife.org/wp-content/uploads/2010/01/kabah-from-above.jpg&t=1
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA PASIEN

Pendidikan kesehatan pada hakekatnya adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.
Akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Dengan kata lain, dengan adanya pendidikan tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku sasaran.
Pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses dimana proses tersebut mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Didalam suatu proses pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan pendidikan yakni perubahan perilaku, dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping masukannya sendiri juga metode materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya, dan alat-alat bantu / alat peraga pendidikan. Agar tercapai suatu hasil yang optimal maka faktor-faktor tersebut harus bekerjasama secara harmonis.

Hal ini berarti bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan) tertentu, harus menggunakan cara tertentu pula, materi juga harus disesuaikan dengan sasaran, demikian juga alat bantu pendidikan disesuaikan. Untuk sasaran kelompok, metodenya harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual. Untuk sasaran massa pun harus berbeda dengan sasaran individual dan sebagainya.
Dibawah ini akan diuraikan beberapa metode pendidikan individual, kelompok dan massa (public).
1. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)
Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yang bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Misalnya seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik terhadap imunisasi TT karena baru saja memperoleh / mendengarkan penyuluhan kesehatan.
Pendekatan yang digunakan agar ibu tersebut menjadi akseptor yang lestari atau ibu hamil tersebut segera minta imunisasi maka harus didekati perorangan. Perorangan disini tidak hanya berarti kepada ibu-ibu yang bersangkutan tetapi mungkin juga kepada suami atau keluarga dari ibu tersebut.
Dasar digunakannya pendekatan individual ini disebabkan karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta membantunya maka perlu menggunakan metode (cara ini).
Bentuk dari pendekatan ini, antara lain :
1.1 Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance and Counseling)
Dengan cara ini, kontak antara klien dengan petugas lebih intensif, setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien tersebut akan dengan sukarela dan berdasarkan kesadaran, penuh perhatian, akan menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku).
1.2 Interview (Wawancara)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian atau kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.
2. Metode Pendidikan Kelompok
Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan lain dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan.
2.1 Kelompok Besar
Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain :
2.1.1 Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah :
2.1.1.1 Persiapan
Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi dari yang akan diceramahkan. Untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri dengan :
a. Mempelajari materi dengan sistematika yang baik, lebih baik lagi kalau disusun
    dalam diagram atau skema.
b. Menyiapkan alat-alat bantu pengajaran misalnya makalah singkat, slide,
    transparan, sound system, dan sebagainya.

2.1.1.2 Pelaksanaan
Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah tersebut dapat menguasai sasaran ceramah. Untuk dapat menguasai sasaran (dalam arti psikologis), penceramah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu dan
    gelisah.
b. Suara hendaknya cukup keras dan jelas.
c. Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah.
d. Berdiri di depan (di pertengahan), tidak boleh duduk.
e. Menggunakan alat-alat bantu (AVA) semaksimal mungkin.



2.1.2 Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.
2.2 Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil antara lain :
2.2.1 Diskusi Kelompok
Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama lain, misalnya dalam bentuk lingkaran atau segi empat.
Pimpinan diskusi / penyuluh juga duduk diantara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Tepatnya mereka dalam taraf yang sama sehingga tiap anggota kelompok ada kebebasan / keterbukaan untuk mengeluarkan pendapat.
Untuk memulai diskusi, pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-pancingan berupa pertanyaan-pertanyaan atas kasus sehubungan dengan topik yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup, pemimpin kelompok harus mengarahkan dan mengatur sedemikian rupa sehingga semua orang dapat kesempatan berbicara sehingga tidak menimbulkan dominasi dari salah seorang peserta.
2.2.2 Curah Pendapat (Brain Storming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaannya pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah kemudian tiap peserta memberikan jawaban-jawaban atau tanggapan (cara pendapat).

Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan pendapatnya, tidak boleh diberi komentar oleh siapa pun. baru setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari dan akhirnya terjadilah diskusi.

2.2.3 Bola Salju (Snow Balling)
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang, 2 orang). Kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah, setelah lebih kurang 5 menit, tiap 2 pasang bergabung menjadi 1. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya akhirnya terjadi diskusi seluruh kelas.
2.2.4 Kelompok Kecil-Kecil (Bruzz Group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok kecil-kecil (buzz group) kemudian dilontarkan suatu permasalahan sama / tidak dengan kelompok lain dan masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya kesimpulan dari tiap kelompok tersebut dan dicari kesimpulannya.
2.2.5 Memainkan Peranan (Role Play)
Dalam metode ini, beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peranan tertentu untuk memainkan peranan, misalnya sebagai dokter puskesmas, sebagai perawat atau bidan dan sebagainya, sedangkan anggota yang lain sebagai pasien atau anggota masyarakat. Mereka meragakan misalnya bagaimana interaksi / komunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.
2.2.6 Permainan Simulasi (Simulation Game)
Metode ini adalah merupakan gambaran antara role play dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli. Cara memainkannya persis seperti bermain monopoli dengan menggunakan dadu, gaco (penunjuk arah), selain beberan atau papan main. Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian lagi berperan sebagai nama sumber.
3. Metode Pendidikan Massa (Public)
Metode pendidikan (pendekatan) massa untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik maka cara yang paling tepat adalah pendekatan massa.
Oleh karena sasaran pendidikan ini bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut.
Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness atau kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi, belum begitu diharapkan sampai dengan perubahan perilaku. Namun demikian bila sudah sampai berpengaruh terhadap perubahan perilaku adalah wajar.
Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung. Biasanya menggunakan atau melalui media massa. Beberapa contoh metode ini, antara lain :
a. Ceramah umum (public speaking)
    Pada acara-acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan Nasional, menteri
    kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya berpidato di hadapan massa rakyat
    untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Safari KB juga merupakan salah
    satu bentuk pendekatan massa.
b. Pidato-pidato diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik baik TV
    maupun radio, pada hakekatnya adalah merupakan bentuk pendidikan
    kesehatan massa.
c. Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya
    tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan melalui TV atau radio adalah
    juga merupakan pendekatan pendidikan kesehatan massa.
d. Sinetron "Dokter Sartika" didalam acara TV juga merupakan bentuk pendekatan
    pendidikan kesehatan massa.
e. Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya
    jawab / konsultasi tentang kesehatan atau penyakit juga merupakan bentuk
    pendekatan pendidikan kesehatan massa.
f. Billboard yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster dan sebagainya adalah
    juga bentuk pendidikan kesehatan massa. Contoh billboard "Ayo ke Posyandu".

Sumber :
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

Wednesday, November 23, 2011

ETIKA KEDOKTERAN DAN HUKUM KEDOKTERAN

 ETIKA KEDOKTERAN
Etik (ethics) berasal dari kata yunani ethos yang berarti akhlak, adat kebiasaan, watak, perasaan, sikap, yang baik, yang layak. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Purwadarminta, 1953), etika adalah ilmu pengetahuan tentang azas akhlak. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988), etika adalah :
1.Ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
2.Kumpulan atau seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.Nilai yang benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Menurut Kamus Kedokteran (Ramli dan Pamuncak, 1987), Etika adalah pengetahuan tentang perilaku yang benar dalam satu profesi.

Sunday, November 13, 2011

TATA CARA SHOLAT & BACAAN-BACAANNYA

[BERDIRI]

TAKBIRATUL IHROM


Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selalu memulai sholatnya (dilakukan hanya sekali ketika hendak memulai suatu sholat) dengan takbiratul ihrom yakni mengucapkan Allahu Akbar di awal sholat dan beliau pun pernah memerintahkan seperti itu kepada orang yang sholatnya salah. Beliau bersabda kepada orang itu:


"Sesungguhnya sholat seseorang tidak sempurna sebelum dia berwudhu' dan melakukan wudhu' sesuai ketentuannya, kemudian ia mengucapkan Allahu Akbar."

(Hadits diriwayatkan oleh Al Imam Thabrani dengan sanad shahih).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:


"Apabila engkau hendak mengerjakan sholat, maka sempurnakanlah wudhu'mu terlebih dahulu kemudian menghadaplah ke arah kiblat, lalu ucapkanlah takbiratul ihrom."

(Muttafaqun 'alaihi).

Saturday, November 12, 2011

PERPUSTAKAAN


   Defenisi
            Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah “perpustakaan”(berasal dari kata Sansekerta pustaka ) artinya kitab, buku. Dalam bahasa Inggris, pembaca tentu mengenal istilah library (berasal dari kata Latin liber atau libri ) artinya buku. Dari kata Latin tersebut terbentuklah istilah librarus yang artinya tentang buku. Dalam bahasa Belanda bibliotheek , Jerman bibliothek , Perancis bibliothrquo, Spanyol bibliotheca, dan Portugal bibliotheca. Semua istilah itu (berasal dari bahasa Yunani biblia ) artinya tentang buku, kitab.
            Dari istilah-istilah diatas diperoleh batasan perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskripsi dan bahan pustaka lainnya yang digunakan untuk keperluan studi atau bacaan, kenyamanan atau kesenangan (Webster's Third Edition International Dictionary ,1961).
            Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual ( Sulistyo, Basuki ; 1991 ).
            Menurut Undang-undang Perpustakaan (UU nomor 43 tahun 2007) disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

Thursday, November 10, 2011

Keutamaan Sholat Tahajud

 Shalat malam, bila shalat tersebut dikerjakan sesudah tidur, dinamakan shalat Tahajud, artinya terbangun malam. Jadi, kalau mau mengerjakansholat Tahajud, harus tidur dulu. Shalat malam ( Tahajud ) adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya selalu berdampingan denganAllah SWT.

Berfirman Allah SWT di dalam Al-Qur’an :
“ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”
(QS : Al-Isro’ : 79)
Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan kepada Nabi SAW sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu. Sekarang shalat Tahajud merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan .
Sahabat Abdullah bin
Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda :
“ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)

Hal Yang Harus Diketahui Dokter

Penegakan diagnose dan pemberian terapi yang dilakukan oleh dokter kepada pasien didasarkan pada 3 hal : Anamnesis, Pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis atau wawancara dengan pasien ini paling besar andilnya dalam penentuan diagnose, bahkan beberapa referensi menyebutkan bahwa hanya dengan anamnesis, suatu diagnose sudah dapat ditentukan 70%.

Seorang pasien datang kepada dokternya dengah berbagai keluhan, beberapa memang akibat dari penyakitnya, beberapa karena kecemasannya sendiri, dan beberapa malah mungkin tidak ada hubungannya sama sekali dengan penyakitnya. Kurang lengkapnya informasi yang anda berikan bisa mengurangi ketepatan diagnosa, tak jarang dokter akan bertanya demi mendapatkan informasi yang lengkap ini. Sebaliknya, informasi yang terlalu banyak yang tidak ada hubungannya dengan penyakit pasien justru akan membingungkan dokter dalam membuat diagnosa. Berikut ini adalah hal yang harus diungkapkan dalam

Wednesday, November 9, 2011

Komunikasi dokter dengan pasien

            Komunikasi efektif diharapkan dapat mengatasi kendala yang ditimbulkan oleh kedua pihak, pasien dan dokter. Opini yang menyatakan bahwa mengembangkan komunikasi dengan pasien hanya akan menyita waktu dokter, tampaknya harus diluruskan.
            Sebenarnya bila dokter dapat membangun hubungan komunikasi yang efektif dengan pasiennya, banyak hal-hal negatif dapat dihindari.
Kurtz (1998) menyatakan bahwa komunikasi efektif justru tidak memerlukan waktu lama. Komunikasi efektif terbukti memerlukan lebih sedikit waktu karena dokter terampil mengenali kebutuhan pasien (tidak hanya ingin sembuh). Dalam pemberian pelayanan medis, adanya komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien merupakan kondisi yang diharapkan sehingga dokter dapat melakukan manajemen pengelolaan masalah kesehatan bersama pasien, berdasarkan kebutuhan pasien.

2. KOMUNIKASI SECARA UMUM

2.1       Defenisi
            Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin, 1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988)
            Komunikasi efektif terjadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan  komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah paham / persepsi. Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran tersebut dapat berupa gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benak komunikator. 

Tuesday, November 8, 2011

KATA-KATA BIJAK KEHIDUPAN | KATA-KATA BIJAK AGAMA ISLAM


Tiga sifat manusia yang merusak adalah : kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan. ~ Nabi Muhammad Saw
Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah. ~ Nabi Muhammad Saw
Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. ~ Nabi Muhammad SAW
Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. ~ Nabi Muhammad SAW
Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia. ~ Nabi Muhammad SAW

Strategi SPICES

Pengertian
Pendekatan dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok yaitu kelompok pendekatan Inovatif (Student Centered Learning) yang juga dikenal sebagai pendekatan SPICES dan pendekatan Tradisional (Teacher Centered Learning).  Perbedaan antara kedua kelompok pendekatan ini tertera dalam tabel dibawah ini
SPICES approaches/Student Centered Learning  (Innovative approaches)
Traditional approaches/Teacher Centered Learning
S tudent-centered
Teacher-centered
P roblem- based
Information gathering
I ntegrated
Discipline-based
C ommunity-based (Consummer-based)
Hospital-based
E lective
Standard program
S ystematic
Apprenticeship-based

            Student centered berarti mahasiswa secara aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang dipelajari, aktif dalam pengelolaan pengetahuan, belajar menentukan apa yang ingin mereka ketahui, mampu mencari pengetahuan sendiri (mandiri) dan belajar berkesinambungan, memanfaatkan banyak media bukan hanya dari kuliah, penekanan pada pencapaian kompetensi bukan pada tuntasnya materi.

STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA



Kompetensi terdiri atas kompetensi utama, kompetensi pendukung, kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama
(SK Mendiknas 045/U/2002). Elemen-elemen kompetensi terdiri atas:
§  Landasan kepribadian.
§  Penguasaan ilmu dan keterampilan.
§  Kemampuan berkarya.
§  Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian
            berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.
§  Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan
            pilihan keahlian dalam berkarya.

Pendidikan Dokter adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk
menghasilkan dokter yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan
kesehatan primer dan merupakan pendidikan kedokteran dasar sebagai
pendidikan universitas. Pendidikan kedokteran dasar terdiri dari 2 tahap, yaitu
tahap sarjana kedokteran dan tahap profesi dokter
Standar Kompetensi adalah kualifikasi yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan (PP 19/2005).